Pasangan Menolak Diceraikan? Ini Solusinya

Pasangan Menolak Diceraikan? Ini Solusinya

Setiap orang pasti mempunyai harapan jika pernikahannya bisa berjalan langgeng dan bahagia hingga akhir hayat. Tapi, dalam rumah tangga permasalahan tentu saja ada dan sering kali bisa menjadi alasan untuk menyudahi pernikahan dengan melalui perceraian. Namun, terkadang ada situasi yang mana hanya satu pihak saja yang menginginkan untuk bercerai, sedangkan pihak yang lain bersikukuh untuk terus bersama.

Untuk menghadapi masalah tersebut bila suatu saat nanti terjadi pada Anda, tentunya Anda harus mengetahui apa yang harus dilakukan. Namun sebelum itu, mari ketahui dahulu beberapa hal umumnya terjadi apabila salah satu pihak menggugat cerai, tapi pihak yang lain menolak diceraikan. Berikut pembahasannya.

Hal-Hal Biasanya Terjadi Bila Salah Satu Pihak Pasangan Menggugat Cerai, Tapi Pihak Lainnya Menolak

  1. Sidang Perceraian Menjadi Lebih Lama
    Dikarenakan kedua belah pihak masih tetap pada pendirian masing-masing, maka bisa dipastikan proses perceraian akan berlangsung dengan cukup lama. Belum lagi apabila ternyata sesudah perceraian diputuskan pengadilan tingkat pertama, pihak yang tidak puas dengan hasilnya melakukan banding dan begitu seterusnya. Hal ini tentu saja akan membuat proses dari perceraian semakin lama.
  1. Proses yang Ribet
    Ribet di sini maksudnya adalah kedua pihak yang saling beradu argumen maupun bukti di Pengadilan. Walaupun hal tersebut merupakan hal yang wajar ada dan terjadi di pengadilan, namun untuk sebagian orang hal tersebut dianggap terlalu ribet. Harus mengetahui mengenai bagaimana cara membuat jawaban, replik, duplik, cara agar bisa menang di Pengadilan dan lain sebagainya.
  1. Biaya yang Lebih Mahal
    Untuk kasus yang seperti ini bagi kebanyakan orang, baik itu pemohon atau termohon lalu penggugat atau tergugat umumnya akan memilih untuk memakai jasa pengacara atau advokat daripada mengurus sendiri perkara di pengadilan. Hal ini memanglah wajar karena biasanya sudah membayangkan jika proses perceraian akan berlangsung lebih lama dan ribet. Tidak ada yang salah juga memang menyewa atau menggunakan jasa pengacara, namun perlu diingat jika biaya yang dikeluarkan untuk meminta bantuan mereka, tidaklah semurah apabila diurus sendiri.

Nah, itulah hal-hal yang umumnya terjadi bila pihak satu ingin bercerai, namun pihak lainnya menolak. Setelah mengetahui hal-hal tersebut, selanjutnya yang harus diketahui adalah solusi jika pasangan menolak diceraikan. Berikut pembahasan beserta contoh kasusnya.

Baca juga: Syarat Perceraian Yang Harus Dipenuhi Sebelum Melakukan Gugatan

Solusi Jika Pasangan Menolak Diceraikan

Berikut ada contoh kasus dan solusinya yang bisa Anda pelajari jika saja suatu saat nanti mungkin mengalaminya:

Seorang perempuan menikah selama 2 tahun, namun sejak akad nikah tidak pernah diurusi, tidak dinafkahi, namun suami tidak mau untuk menceraikan. Jika kasus demikian apakah istri bisa tetap mendapatkan surat cerai, meski suami menolak bercerai?

Ada beberapa solusi yang mungkin bisa dicoba bila menemui kasus penolakan perceraian oleh salah satu pihak. Solusi tersebut seperti:

  1. Mengajukan Gugatan Perceraian
    Hal yang pertama bisa dilakukan bila pasangan menolak untuk diceraikan adalah tetap mengajukan gugatan cerai ke pengadilan. Sampai saat ini memang cukup banyak yang mengira apabila melakukan pengajuan perceraian barulah bisa untuk dilakukan jika kedua belah pihak atau pasangan sudah mempunyai kesepakatan sebelumnya. Padahal yang sebenarnya dan kenyataannya, jika Anda memang sudah membuat keputusan untuk bercerai dari pasangan, Anda bisa mengajukan gugatan perceraian secara langsung ke pengadilan. Pengajuan gugatan tersebut bisa dilakukan baik sudah ada kesepakatan dengan pasangan ataupun tanpa ada kesepakatan sebelumnya.
  2. Menuliskan Tentang Kronologis Perceraian dengan Rinci dan Lengkap
    Setelah Anda memutuskan ingin mengajukan gugatan perceraian ke pengadilan, Anda harus untuk menuliskan tentang kronologis masalah di rumah tangga dengan lengkap dan rinci. Anda bisa menuliskan kronologis mulai dari awal menikah, lalu penyebab dari perselisihan dengan pasangan, hingga akhirnya tentang apa yang menyebabkan Anda memutuskan untuk bercerai.

     

    Anda harus ingat untuk menuliskan semua itu secara jelas, detail dan yang sebenar-benarnya atau jujur. Hal itu dilakukan supaya hakim bisa dengan mudah mengetahui dan mengerti tentang alasan Anda ingin untuk mengakhiri bahtera rumah tangga atau pernikahan dengan pasangan. Hal ini pun bisa untuk membantu di dalam proses perceraian Anda nantinya meskipun pasangan atau suami Anda menolaknya.

  3. Menyiapkan Semua Bukti yang Valid
    Proses dari perceraian memang akan memakan waktu yang cukup panjang atau lama. Tapi, bisa juga berjalan secara lancar apabila kedua belah pihak, seperti Anda dan pasangan sudah sama-sama bersepakat untuk mengakhiri pernikahan atau berpisah.

     

    Namun, bila seorang istri mengajukan gugatan cerai lalu suami menolak, maka proses dari perceraian tersebut bisa menjadi lebih rumit dan lama nantinya. Oleh sebab itu, guna memudahkan proses dari perceraian Anda, maka siapkanlah berbagai bukti yang valid tentang permasalahan di rumah tangga yang menyebabkan perselisihan dan keinginan untuk berpisah.

    Contohnya saja, Anda ingin berpisah atau bercerai dengan suami karena adanya tindakan KDRT serta suami berselingkuh, maka lampirkanlah surat keterangan yang Anda dapatkan dari rumah sakit yang membuktikan jika Anda mengalami atau mendapatkan luka karena kekerasan yang dilakukan suami. Lalu lampirkan juga bukti-bukti yang membuktikan suami Anda sudah berselingkuh, misalnya foto-foto perselingkuhan dan lain sebagainya. Dengan adanya bukti yang valid, maka proses perceraian nantinya tidak akan terlalu rumit meski suami menolak.

  4. Menghadirkan Para Saksi yang Bisa Membantu
    Tidak hanya bukti valid yang bisa disertakan dalam gugatan perceraian dengan pasangan, namun Anda juga perlu untuk menghadirkan para saksi yang bisa untuk memperkuat alasan mengapa Anda ingin berpisah dan bercerai dengan pasangan.

     

    Misalnya saja, Anda mengajukan perceraian karena suami yang KDRT, lalu tetangga ataupun kerabat Anda sering menyaksikan atau melihat perlakuan buruk suami ke Anda, para saksi tersebut bisa dihadirkan di saat sidang perceraian. Dengan begitu, hakim bisa dan akan menilai jika pernikahan Anda dengan pasangan apakah masih bisa untuk diselamatkan ataukah memang sudah seharusnya selesai dan berpisah di meja pengadilan.

  5. Menyewa Jasa Advokat atau Pengacara untuk Membantu Proses Perceraian
    Ada banyak hal nantinya yang mungkin akan terjadi ketika istri mengajukan gugatan cerai namun suami menolak. Seperti yang dikatakan di atas, hal-hal yang terjadi seperti proses cerai yang lama dan alot, lebih rumit atau ribet, hingga berkepanjangan.

     

    Apalagi jika Anda tidak hanya mengajukan gugatan cerai, namun juga mengajukan mengenai hak asuh anak serta harta gono-gini, maka bukan hal yang tidak mungkin jika proses perceraian akan memakan waktu semakin lama dan panjang. Maka dari itu, tidak ada salahnya apabila Anda meminta bantuan advokat atau pengacara di dalam menyelesaikan perceraian.

    Walaupun banyak biaya dikeluarkan, tapi salah satu jalan keluar saat Anda ingin bercerai akan tetapi suami menolak dan ingin untuk mempertahankan pernikahan.

Demikian pembahasan di artikel ini mengenai kasus dimana salah satu pihak pasangan menikah ingin bercerai, namun pihak yang lain menolak diceraikan. Perceraian memang bisa terjadi pada siapa saja, namun alangkah baiknya jika sebelum memutuskan bercerai dengan pasangan untuk memikirkan secara matang dan mempertimbangkan berbagai hal untuk ke depannya. Semoga bermanfaat.

Baca juga: Ini Biaya Melakukan Gugatan Perceraian

Anda butuh konsultasi atau jasa hukum keluarga untuk mengurus masalah perceraian? Anda dapat menghubungi IHW di telepon 0812-1203-9060 atau email di tanya@imamhw.com atau info@ihwlawyer.com untuk mendapatkan jasa pengacara yang profesional, amanah dan berpengalaman di bidangnya.

Jangan biarkan permasalahan hukum yang Anda hadapi mengurangi ketenangan hidup Anda!

× Ada yang dapat kami bantu?